JAKARTA, iNews.id – Indonesia merupakan negara yang sering dilanda gempa karena melewati titik pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Pergerakan lempeng atau kerak bumi inilah yang menyebabkan gempa bumi.
Gempa bumi adalah peristiwa di mana bumi bergetar akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan pecahnya lapisan batuan di kerak bumi. Gempa bumi juga termasuk dalam kategori bencana alam.
Akumulasi energi yang menyebabkan gempa terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang gempa sehingga efeknya dapat dirasakan hingga ke permukaan bumi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada tiga titik pertemuan lempeng tektonik di Indonesia. Titik pertemuan lempeng-lempeng tersebut berada di laut sehingga akan membuka kemungkinan terjadinya tsunami jika terjadi gempa dangkal.
Bagaimana tiga lempeng tektonik di Indonesia? Ini adalah liputan khusus masalah R&D MNC Portal:
1. Lempeng Eurasia
Lempeng Eurasia merupakan salah satu dari tiga lempeng tektonik yang ada di Indonesia. Luas lempeng Eurasia adalah 67,8 juta kilometer persegi.
Nama Eurasia diberikan karena lempengan tersebut berada di Asia dan Eropa. Dalam Journal of Geology and Mineral Resources bertajuk ‘Development of Important Tektonic Elements in Asia’, disebutkan bahwa meski mencakup Asia dan Eropa, lempeng Eurasia tidak berada di India, anak benua Arab, dan wilayah timur Verkhovansk. Pegunungan di Siberia timur.
Lempeng Eurasia memanjang dari barat ke Mid-Atlantic Ridge. Di sebelah timur, lempeng Eurasia berbatasan dengan lempeng Amerika Utara. Sedangkan di selatan berbatasan dengan lempeng Filipina.
Di sebelah barat lempeng Eurasia bertabrakan dengan lempeng Afrika, lempeng Arab di tengah dan terakhir lempeng Indo-Australia di timur.
Editor: Donald Karouw
Bagikan Artikel: