liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Kronologi Warga Ketapang Tewas Tertembak Polisi, Mediasi Alat Berat Malah Berujung Maut

Kronologi Warga Ketapang Tewas Tertembak Polisi, Mediasi Alat Berat Malah Berujung Maut

KETAPANG, iNews.id – Seorang warga Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) tewas ditembak aparat kepolisian. Ini bermula ketika seorang polisi diminta warga untuk menengahi alat berat ekskavator yang dibawa korban.

Kapolres Ketapang AKBP Laba Meliala mengatakan, warga yang meninggal itu bernama Agustiono. Kejadian maut itu, kata Laba, bermula saat polisi mendapat laporan dari warga karena korban Agustino membawa eskavator.

Maklum, ekskavator itu milik Akiang. Saat itu alat berat akan digunakan untuk membersihkan lahan Joko.

Joko akhirnya mendatangi Agustino, tapi malah melempar besi. Melihat kejadian tersebut, Akiang meminta bantuan Polsek Tayap untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Selanjutnya anggota Polsek Nanga Tayap Bripka Joko Sugiono bersama Soni perwakilan dari Akiang mendatangi kediaman Agustiono. Kemudian ditanya tentang excavator tersebut dan mendapat jawaban dari Agustino bahwa excavator tersebut adalah miliknya yang telah ditukar dengan tanah di belakang tower.

“Setelah memberikan jawaban tersebut, Agustino mencoba menyerang Bripka Joko dengan menggunakan sok besi dan pisau. Beruntung Bripka Joko dapat mengelak dan kemudian langsung pergi,” ujarnya.

Kemudian anggota Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Tayap, Briptu Suhendri dan Briptu Agus Rahmadian. Senada dengan Conca, perwakilan Akiang mencoba menengahi masalah ini di kediaman Agustino pada Jumat sore (7/4/2023) di hari kejadian.

Setelah beberapa lama membicarakan masalah ekskavator di teras, Agustino kemudian masuk ke dalam rumah dan keluar dengan parang dan langsung mengejar Briptu Suhendri.

Editor: Nani Suherni

Ikuti iNewsKalbar News di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.