liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Konflik Pangeran Purbaya dengan Raja Mataram Usai Pembunuhan Ulama

Konflik Pangeran Purbaya dengan Raja Mataram Usai Pembunuhan Ulama

MALANG, iNews.id – Konflik antara Raja Mataram dengan pamannya Pangeran Purbaya terjadi setelah pembantaian ulama dan keluarganya. Sang paman khawatir dengan apa yang dilakukan keponakannya selama memimpin Mataram.

Pangeran Purbaya kemudian tidak pergi ke istana tanpa memberitahu sultan. Kekhawatirannya ditangkap oleh Sultan Amangkurat I sebagai bagian dari pemberontakan. Maka diam-diam sultan Mataram memperkuat diri, karena jumlah anak buahnya sebanyak 50 orang, dan para sahabatnya yang berwibawa.

Pangeran Putera Purbaya, Raden Mas, yang juga orang kepercayaan raja, juga mencemaskan kelakuan ayahnya. Dikisahkan dalam “Perpecahan Mataram: Di Bawah Mangkurat I”, dari HJ De Graaf, tentu saja Sunan tidak senang dengan keadaan ini. Ia khawatir akan terjadi kerusuhan.

Oleh karena itu ia mengutus Raden Mas kembali kepada ayahnya dengan pesan agar Pangeran Purbaya mempunyai alasan untuk tidak datang ke keraton lagi karena ia (Tegalwangi) dalam melaksanakan pekerjaan besar itu (pembantaian baru-baru ini) tidak berkonsultasi dengannya (Purbaya). . .

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Ikuti iNewsJava News di Google News

Bagikan Artikel: